BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Khamis, 25 Februari 2010

Rahsia Keadilan


Suatu hari seseorang mengusulkan kepada Umar bin Abdul Aziz, agar didirikan pagar yang tinggi demi keamanan. Umar bin Abdul Aziz menjawab: “Bangunlah keadilan kau akan merasa aman. Sebab dengan bersikap demikian, seorang pemimpin telah memberikan hak-hak rakyatnya secara benar dan adil. Bila rakyat mendapatkan haknya maka automatik kejahatan tidak ada. Bila kejahatan tidak ada maka akan tercapai rasa aman.” Kisah ini mengingatkan kepada Umar bin Khatthab ketika menjadi khalifah. Umar sangat terkenal dengan keadilannya. Umar pernah berkata suatu hari: ”Lain nimtunnahaar dhayya’tur ra’iyyah, wa lain nimtullail dhayya’tu nafsii (jika aku tidur di siang hari aku telah mengkhianati rakyatku, dan jika aku tidur di malam hari, aku telah mengkhianati diriku sendiri”).
Umar selama manjadi khalifah tidak sempat enak tidur siang mahupun malam. Setiap saat selalu bersama rakyatnya. Bukan hanya dari wilayah ke wilayah tetapi bahkan dari rumah ke rumah. Umar setiap hari membantu terus para janda yang tidak mampu berbelanja ke pasar. Di malam hari Umar masih menyempatkan diri membantu para jumpo dengan menyediakan makan untuk mereka. Kerananya Umar merasa aman. Di mana saja ia boleh istirehat. Suatu hari Umar ditemukan tidur berbaring di bawah pohon. Pada saat itu sedang datang utusan dari kerajaan Romawi. Para utusan itu terkejut ketika mereka menemui Umar yang begitu sederhana. Tidak seperti yang mereka bayangkan tentang seorang raja berkaliber seperti Umar. Salah seorang sahabat mengungkapkan Umar ketika dalam keadaan seperti itu: ”Umar, adalta fanimta (Umar, engkau telah berbuat adil, maka engkau enak tidur di mana-mana”).
Benar keadilan adalah dasar sebuah kepemimpinan. Dalam Al-Qur’an Allah memerintahkan: ”I’diluu huwa aqrabu littaqwa (berbuatlah adil sesungguhnya ia lebih dekat kepada ketakwaan”). Al-Maidah:8
Perhatikan ayat ini betapa Allah swt. memerintahkan agar kita berbuat adil. Lalu Allah memberikan alasan bahawa dengan berbuat adil seseorang akan mendapatkan level takwa. Dari sini kita belajar bahawa tidak akan bertakwa seorang yang berlaku zalim. Sebab para pelaku kezaliman akan selalu bergelimang dosa dan harta haram. Maka dengan kezalimannya seseorang akan semakin jauh dari Allah. Sungguh tidak mungkin bertakwa seorang yang jauh dari Allah swt.
Perlu digaris juga bahawa kata i’diluu dalam ayat tersebut berupa perintah. Dan dalam kaedah pada dasarnya perintah itu bererti wajib. Dengan demikian bertindak adil adalah kewajipan, lebih-lebih bagi seorang pemimpin.
Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. menceritakan bahawa kelak di hari Kiamat di padang mahsyar, di saat manusia di bawah terik yang tak terhingga, lebih dari itu tidak ada sedikitpun rendang seperti yang diceritakan Rasulullah saw.: ”Yawma laa dzilla illaa dzilluhu (tidak tempat berteduh sama sekali kecuali keteduhan dari Allah swt), ada sekelompok manusia pada saat itu mendapat perlindungan khusus dari Allah, di antaranya –kata Rasulullah saw- al imaamul ’aadil (pemimpin yang adil). Dari sini sudah jelas bahawa berbuat adil bagi seorang pemimpin adalah kenikmatan yang sangat menguntungkan, bukan saja di dunia melainkan lebih dari itu di akhirat.
Kini bila kita perhatikan, justru kezaliman banyak kita temukan dalam kepemimpinan umat Islam. Pelbagai bukti korupsi atau kediktatoran sangat mencolok dilakukan oleh para pemimpin yang justru mengaku diri sebagi seorang muslim. Kerananya kestabilan politik selalu tidak tercapai.
Sampai bila umat ini akan terus tercekam dalam kezaliman yang dilakukannya sendiri?.
Sampai bila Islam yang kita yakini hanya akan menjadi ibadah ritual yang mati di masjid, sementara di pejabat-pejabat, di pasar-pasar dan bahkan di lembaga-lembaga pemerintahan tidak ada Islam?.
Bukankah sudah saatnya Umat ini kembali kepada komitmen semula. Komitmen untuk menjalankan Islam secara kaaffah, seperti yang Allah firmankan: udkhuluu fissilmi kaaffah. (QS. Al baqarah : 208). Ingat bahawa nilai-nilai Islam sejak dini telah dipraktikkan di barat, sekalipun mereka tidak mahu menyebut itu Islam. Dan kerana itu mereka maju. Sungguh Islam adalah fitrah. Dan berislam ertinya berbuat adil. Maka dengan berbuat adil seorang pemimpin akan aman, seluruh rakyat akan sejahtera dan sebuah negeri akan kukuuh. Wallahu ’alam bishshawab.

Rabu, 24 Februari 2010

Daun Di Musim Gugur


Kafemuslimah.com

Pada suatu pagi hari di sebuah musim gugur, tampak seorang anak bekerja menyapu halaman luar sebuah asrama. Pohon-pohon yang rindang di sekitar situ tampak berguguran daunnya. Walaupun bekerja dengan rajin dan teliti menyapu dedaunan yang rontok, tetap saja halaman dikotori dengan ranting dan daun.

"Aduh capek deh. Biarpun menyapu dengan giat setiap hari tetap saja besok kotor lagi. Bagaimana caranya ya supaya aku tidak harus bekerja terlalu keras setiap hari?" sambil masih memegang sapu, si anak sibuk memutar otak memikirkan cara yang jitu.

Kepala asrama yang melintas di situ menghampiri dan menyapa, "Selamat pagi Anakku, kenapa kamu melamun? Apa gerangan yang sedang kamu pikirkan?"

"Eh, selamat pagi paman. Saya sedang berpikir mencari cara bagaimana supaya halaman ini tetap bersih tanpa harus menyapunya setiap hari. Dengan begitu kan saya bisa mengerjakan yang lain dan tidak harus melulu menyapu seperti sekarang ini."

Sambil tersenyum si paman menjawab, "Bagaimana kalau kamu coba menggoyangkan setiap pohon agar daunnya jatuh lebih banyak. Siapa tahu, dengan lebih banyak daun yang gugur, paling tidak besok daunnya tidak mengotori halaman dan kamu tidak perlu menyapu."

"Wah ide paman hebat sekali!" Segera dia berlari mendekat ke batang pohon dan menggoyang-goyangkan sekuat tenaga. Semua pohon diperlakukan sama, dengan harapan, setidaknya besok dia tidak perlu menyapu lagi. "Lumayan bisa istirahat satu hari tidak bekerja," katanya dalam hati dengan gembira.

Malam hari si anak pun tidur dengan nyenyak dan puas. Ketika bangun keesokan harinya, cepat-cepat dia berlari keluar kamar. Seketika harapannya berubah kecewa saat melihat halaman yang kembali dipenuhi dengan rontokan daun-daun. Saat itu pula paman sedang ada di luar dan memperhatikan ulahnya sambil berkata, "Anakku, musim gugur adalah fenomena alam. Bagaimanapun kamu hari ini bekerja keras menyapu daun yang rontok, esok hari akan tetap ada daun-daun yang rontok untuk di bersihkan. Kita tidak bisa merubah kondisi alam sesuai dengan kemauan kita. Daun yang harus rontok, tidak bisa ditahan atau dipaksa rontok. Maka jangan kecewa karena harus bekerja setiap hari. Nikmati pekerjaanmu dengan hati yang senang, setuju?" kata si paman memberikan sebuah pelajaran hidup yang begitu berarti. "Setuju paman. Terima kasih atas pelajarannya," segera dia berlari menghampiri sapunya.

Kalau kita bekerja dengan suasana hati yang tidak gembira, maka semua pekerjaan yang kita lakukan akan terasa berat dan mudah timbul perasaaan bosan. Selesaikan pekerjaaan hari ini dengan baik, besok masih ada pekerjaan baru yang harus diselesaikan. Kalau kita telah mampu menikmati setiap pekerjaan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, maka setiap hari pasti menjadi hari kerja yang membahagiakan dan setiap besok menjadi harapan yang menggairahkan. Sehingga kita boleh dengan bangga mengatakan bahwa Bekerja adalah Ibadah.

 
Sumber :http://multiply.com/gi/cornellio:journal:297

Isnin, 22 Februari 2010

BAIK DIAM


www.iluvislam.com

 
Banyak Kelebihannya berdiam diri. Orang yang pendiam itu lebih baik daripada orang yang suka berbicara yang tidak keruan. Baik perangai dan pendiam , kedua-duanya adalah sifat yang baik dan tidak susah mengerjakannya, asalkan hati menyuruh empunya diri berbuat demikian.

Nabi SAW bersabda : "Mahukah kamu aku khabarkan kepadamu, dengan semudah-mudah ibadat dan sesenang-senang atas tubuh,ialah diam dan baik perangai."
(Riwayat Ibnu Abiddunya dari Shafwan bin Salim).

Jika tidak dapat berkata-kata yang baik lebih baik mendiamkan diri. Berkata baik itu hendaklah kepada semua orang .Ketika Nabi SAW disarankan agar mengutuk orang-orang musyrik,baginda menjawab : "Aku tidak diutuskan untuk (melemparkan) kutukan,tetapi sesungguhnya aku diutuskan sebagai (pembawa) rahmat."
(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Demikian juga kepada orang bawahan sama ada kerana usia atau pangkat. Anas r.a , pembantu rumah tangga Nabi SAW berkata: "Aku membantu rumah tangga Nabi SAW selama sepuluh tahun dan belum pernah baginda mengeluh " Ah!" terhadapku dan belum pernah beliau menegur ,kenapa kamu lakukan ini atau kenapa tidak kau lakukan ini? "
(Riwayat Ahmad)

Ingatlah kepada sabda Nabi SAW : "Seorang Mukmin bukanlah pengumpat ,yang suka mengutuk, yang keji dan yang ucapannya kotor"
(Riwayat Bukhari)

"Barangsiapa yg banyak perkataannya, nescaya banyaklah silapnya. Barangsiapa yg banyak silapnya, nescaya banyaklah dosanya. dan barangsiapa yg banyak dosanya, nescaya neraka lebih utama baginya".
(Riwayat Abu Naim)

Jelaslah bahawa, ada hikmah yang tersembunyi di sebalik 'diam', usah gusar di label 'budak yang pendiam'.


Kalau orang menghina kita, bukan kita terhina, 
yang sebenarnya orang itu menghina dirinya sendiri.


Diam orang mukmin itu ibadah,
Ibadah tanpa perbuatan,
Ibadah rasa,
Ibadah ini tidak meletihkan,

Kadang-kadang ibadah ini lebih baik daripada ibadah sunat,
Yang hatinya didalam kelalaian,
Macamana orang mukmin itu diamnya menjadi ibadah?

Kadang-kadang memikirkan dosanya,
Kadang-kadang memikirkan apa kebaikan yang nak dibuat,
Kadang-kadang memikirkan nak menolong kawan,
Kadang-kadang dia terasa kebesaran Tuhan,

Atau dia meniatkan, dia diam itu,
Tidak mahu bercakap yang bukan-bukan,
Kadang-kadang dia diam itu,
kalau dia bercakap,

Takut dia melakukan kesalahan,
Seperti dia mengumpat atau,
Kalau dia bercakap, takut-takut menyakiti hati orang,
Atau dia diam itu, menghormati percakapan orang,

Mungkin orang itu bercakap baik dapat pengajaran,
Atau dia hendak mengenal orang yang bercakap itu,
Baik atau jahat,
Dia biarkan saja orang itu bercakap,
Dan mendengar sahaja,
Kerana nak mengenal orang itu,

Kadang-kadang dia diam itu memikirkan dosa-dosa yang lalu,
Ataupun kecuaian dan kelalaian,
Yang telah dibuat, supaya dia bertaubat,
Ataupun mengingatkan ilmu pengetahuan,
Ataupun pengetahuan yang dilupakan datang semula ingatan,

Itulah yang dikatakan oleh pepatah Melayu,

"Diam-diam ubi berisi"

atau
"Diam-diam tong kosong"

atau
"diam-diam tong berisi sampah penuh kotoran ?
"


HIKMAH BERDIAM DIRI
Manusia berbicara setiap masa. Bicara yang baik akan membawa keselamatan dan kebaikan kepada manusia. Jika bicara tidak mengikut adabnya, manusia akan merana di dunia dan di akhirat. Di dunia akan dibenci oleh manusia lain manakala di akhirat bicara yang menyakiti hati orang lain akan menyebabkan kita tersiksa kekal abadi di dalam neraka Allah SWT.

Bagi mereka yang beriman, lidah yang dikurniakan oleh Allah itu tidak digunakan untuk berbicara sesuka hati dan sia-sia. Sebaliknya digunakan untuk mengeluarkan mutiara-mutiara yang berhikmah.Oleh karena itu, DIAM adalah benteng bagi lidah manusia daripada mengucapkan perkataan yang sia-sia.


Banyak diam tidak semestinya bodoh, banyak bicara tidak semestinya cerdik,
karena kecerdikan itu buah fikiran, orang cerdik yang pendiam lebih baik dari
orang bodoh yang banyak bicara.

HIKMAH DIAM
1. Sebagai ibadah tanpa bersusah payah.
2. Perhiasan tanpa berhias.
3. Kehebatan tanpa kerajaan.
4. Benteng tanpa pagar.
5. Kekayaan tanpa meminta maaf kepada orang.
6. Istirahat bagi kedua malaikat pencatat amal.
7. Menutupi segala aib.

Rasullulah bersabda mengenai kelebihan diam yang bermaksud:

"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam".
(Riwayat Bukhari & Muslim)

"Barangsiapa diam maka ia terlepas dari bahaya". (Riwayat At-Tarmizi)



Menasihati orang yang bersalah , tidak salah. 
Yang salah memikirkan kesalahan orang
.


 
Manusia tidak akan dapat mengalahkan syaitan kecuali dengan diam. Jalan yang terbaik ialah diam kalau kita tidak dapat berbicara kearah perkara-perkara yang baik. Bicara yang baik adalah lambang hati yang baik dan bersih yang bergantung kepada kekuatan iman pada diri manusia.


** Sumber: Majalah Anis Edisi Mei 2009

Isnin, 8 Februari 2010

Bagaimana Bidadarimu?


www.iluvislam.com



“Jangan engkau kahwini wanita yang enam, jangan yang ananah, yang mananah, dan yang hananah, dan jangan engkau kahwini yang hadaqah, yang baraqah dan yang syadaqah.”

Wanita Ananah:

Wanita yang banyak mengeluh dan mengadu dan tiap saat memperalatkan sakit atau berpura-pura sakit.

Wanita Mananah:

Wanita yang suka mengungkit-ngungkit terhadap suaminya. Wanita ini sering menyatakan seperti; “Aku membuat itu keranamu”

Wanita Hananah:


Wanita yang menyatakan kasih sayangnya kepada suaminya yang lain, yang dikahwininya sebelum ini atau kepada anaknya dari suami yang lain.

Wanita Hadaqah:


Wanita yang melemparkan pandangan dan matanya pada tiap sesuatu, lalu menyatakan keinginannya untuk memiliki barang itu dan memaksa suaminya untuk membelinya.

Wanita Baraqah:

1) Wanita yang sepanjang hari mengilatkan dan menghias mukanya.
2) Wanita yang marah ketika makan dan tidak mahu makan kecuali sendirian dan diasingkannya bahagianya.

Wanita Syadaqah:


Wanita yang banyak bercakap perkara yang lagha dan lagi membisingkan.




Glosari:
1. Lagha : sia-sia

Nota:
*Penghantar artikel ini menyatakan bahawa artikel ini bersumberkan perkara yang dicatatkan oleh Imam Al-Ghazali.

Jumaat, 5 Februari 2010

Muslimah Memang Tak Guna-buat diriku jua-

www.iluvislam.com
diforward oleh: Afdhal87


    Saya percaya bahawa apabila anda mula-mula membaca tajuknya, dan membacanya mengikut intonasi yang betul, anda tersangat tidak bersetuju. Sebelum anda mengatakan rasa tidak puas hati itu, eloklah dahulu anda  bertenang dan baca dengan teliti semua fakta yang dikemukakan. Jika ada mana-mana point yang tidak tepat, nyatakan komen anda secara terbuka.


1. Perempuan yang bergelar muslimah itu tidak guna kain yang nipis untuk membuat bajunya, sehingga terbayang kulitnya. Kerana dia tahu, bahawa pakaian seperti itu adalah pakaian yg layak dipakai oleh perempuan jalang. 

2. Perempuan yang mengakui dirinya beragama islam memang tidak guna rantai kaki yang berloceng utk dililitkan pada kakinya. Rantai ini apabila dipakai walaupun tersembunyi tetap bergemerincing dan menarik perhatian orang lain, lebih-lebih lagi lelaki JAHAT. Dia tahu sekiranya dia memakainya juga dia telah melanggar larangan Allah dalam ayat 31 surah An- Nur. 
 
3. Perempuan yang mengakui dirinya ana muslimah memang tidak guna minyak wangi yang baunya semerbak. Wangian sebegini mempunyai kuasa penyerakan bau yang amat tinggi kerana kadar kemeruwapannya tinggi. Biasanya kekuatan bau ini menunjukkan kadar kekompleksan rantai alcohol (secara kimia) yg digunakan utk membuat pewangi itu. Perempuan yang tidak memakai wangian yang kuat ini tahu bahawa inilah yang dipesan oleh nabi. Sabda junjungan bahawa wanita yang keluar rumah dgn memakai wangian, adalah seperti pelacur. Bukan tidak boleh berwangi-wangi tetapi bersederhanalah dlm pemakaian wangian tersebut. 

4. Perempuan yang kuat pegangan islamnya memang tidak guna kata- kata yang keji, kerana dia tahu sesiapa sahaja yang bercakap perkara yang keji adalah mereka yang rendah akhlaknya. Lelaki atau perempuan yang bercakap menggunakan perkataan yang buruk @ jahat, adalah seperti sepohon pokok yang rosak akar tunjangnya. Dia tahu bahawa perumpamaan perkataan yang baik dan buruk dinyatakan dengan jelas dalam ayat 24-26 surah Ibrahim. 
 
5. Perempuan muslimah tidak guna masa berborak untuk mengatakan hal-hal orang yang disekitarnya atau dengan kata lain mengumpat, memperkatakan keabaian saudaranya. Dia tahu bahawa sekiranya orang yang suka mengumpat baik lelaki atau perempuan dia seolah-olah memakan daging saudaranya sendiri. Apakah sanggup kita memakan daging saudara sendiri? Persoalan ini ditanyakan kepada kita dalam firmanNya ayat 12  surah al-Hujurat. 
 
6. Perempuan yang berpakaian berdasarkan syariat islam memang tidak guna tudung tiga segi, apabila memakainya diselempangkannya sehingga nyata bentuk perbukitan pada badannya (tudung siput babi). Sememangnya ia menjadi tatapan mata lelaki yang jahat yang terkena panahan syaitan. Dia tahu apabila bertudung, dia mesti melabuhkan tudungnya sehingga menutup alur lehernya dan tidak menampakkan bentuk di bahagian dadanya. Pesan Rasul seperti yang disuruh oleh Allah tersebut dalam ayat 59 al-Ahzab. Begitu juga seorang lelaki yang bergelar suami mesti memberi peringatan untuk isteri dan anak- anaknya.


7. Perempuan yang memahami etika dalam islam memang tidak guna lenggok bahasa yang boleh menggoda seorang lelaki. Jika bercakap dengan lelaki yang bukan mahramnya, bercakaplah dengan tegas. Jangan biarkan suara lentukku untuk menarik perhatian lelaki yang sakit dalam hatinya. Sememangnya suara perempuan bukanlah aurat, jika aurat maka Allah tidak akan menjadikan perempuan boleh berkata-kata. Bertegaslah dalam percakapan, jangan gunakan suaramu untuk menarik perhatian lelaki sehingga menjadi fitnah buatmu. Bahaya suara wanita yang bercakap dengan gaya membujuk yang boleh mencairkan keegoan lelaki (yg bukan mahramnya) dicatat dalam ayat 32 surah al-Ahzab. Makna ayatnya lebih kurang begini"Maka janganlah kamu tunduk dlm berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dlm hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik" 'Tunduk' di sini ditafsirkan sbg berbicara dgn sikap yang boleh menimbulkan keberanian orang untuk bertindak jahat kpd mereka. "Penyakit dlm hati" adalah keinginan seorang lelaki utk melakukan perbuatan sumbang dgnnya seperti berzina. Mengapa? Lelaki sangat mudah tertarik kpd seorang wanita melalui suaranya. 

8. Perempuan yang menjaga maruah islam memang tidak guna alat make-up untuk menonjolkan kejelitaannya melainkan di hadapan suaminya sahaja. Adab bersolek (tabarruj) ini amat ditekankan kepada wanita muslim (muslimah) kerana semestinya kecantikannya adalah hak ekslusif yang mesti persembahkan kepada suaminya. Jika ingin keluar bekerja, dia memakai make-up secara bersederhana sahaja sehingga tidak jelas kelihatan pada wajahnya dia bersolek. Jangan bersolek sehingga cantiknya anda sehingga kadang2 wajah anda menjadi seperti hantu. Hendak bergincu? Jika bergincu, pakailah yg tidak menyerlah warnanya. atau Mengapa tidak pakai lipstick-non-glossy atau lipbalm sahaja?
 
9. Perempuan islam tidak guna kain tudung yang jarang-jarang seperti jarangnya jala yang digunakan untuk memukat haiwan akuatik. Kerana apabila memakai tudung seperti ini, akan nampak juga bahagian yang sepatutnya ditutup rapi dari pandangan orang lain. Rambut adalah mahkota, tetapi jangan biarkan mahkota itu tidak 'berharga' dengan menayangkannya tanpa sebarang perlindungan. Jika mahkota berharga disimpan dengan rapi di dlam sangkar, dan ditambah pula pengwal untuk menjaga keselamatannya, maka demikian juga dengan rambut wanita. Sangkar itu adalah kain litup yang sempurna dan pengawalnya pula adalah ilmu yang diamalkan oleh anda untk memakainya dengan cara yang terbaik.

10. Jadilah perempuan islam & muslimah yang  B E R G U N A


                         :: Rujuklah Eksiklopedia Larangan Bagi Muslimah sebagai panduan ::

Di Mana Cantiknya Seorang Wanita?

www.iLuvislam.com

Mungkin pada sepasang matanya yang hening yang selalu menjeling tajam atau yang kadang kala malu-malu memberikan kerlingan manja. Boleh jadi pada bibirnya yang tak jemu-jemu menyerlahkan senyuman manis, atau yang sekali-sekala memberikan kucupan mesra di dahi umi juga, ayah, suami dan pipi munggil anak-anak. Atau mungkin juga pada hilai tawanya yang gemersik dan suara manjanya yang boleh melembut sekaligus melembutkan perasaan.

Sejuta perkataan belum cukup untuk menceritakan kecantikan perempuan. Sejuta malah berjuta-juta kali ganda perkataan pun masih belum cukup untuk mendefinisikan tentang keindahan perempuan. Kitalah perempuan itu. Panjatkan kesyukuran kehadrat Tuhan kerana menjadikan kita perempuan dan memberikan keindahan-keindahan itu. Namun, betapa pun dijaga, dipelihara, dibelai dan ditatap di hadapan cermin saban waktu, tiba masanya segalanya akan pergi jua. Wajah akan suram, mata akan kelam. Satu sahaja yang tidak akan dimamah usia, sifat keperempuanan yang dipupuk dengan iman dan ibadah.


Anda ingin lebih cantik dan menarik??

# Jadikanlah Ghadhdul Bashar (menundukkan pandangan) sebagai "hiasan mata" anda, nescaya akan semakin bening dan jernih.

# Oleskan "lipstik kejujuran" pada bibir anda, nescaya akan semakin manis.

# Gunakanlah "pemerah pipi" anda dengan kosmetik yang terbuat dari rasa malu yang dibuat dari salon Iman.

# Pakailah "sabun Istighfar" yang menghilangkan semua dosa dan kesalahan yang anda lakukan.

# Rawatlah rambut anda dengan "Selendang Islami" yang akan menghilangkan kelemumur pandangan lelaki yang merbahayakan.

# Hiasilah kedua tangan anda dengan gelang Tawadhu' dan jari-jari anda dengan cincin Ukhuwwah.

# Sebaik-baiknya kalung anda adalah kalung "kesucian".

# Bedaklah wajah anda dengan "air Wudhu" nescaya akan bercahaya di akhirat.

Bagaimana & Apa Tanda Jika Anda Gagal


www.iluvislam.com
Oleh: Ustaz Zaharuddin Abd Rahman
mawaryangtinggi



Tidak dapat dinafikan, kegagalan merupakan sesuatu yang amat pahit untuk ditelan. Kesakitan hasil darinya boleh menyebabkan seseorang amat terganggu dari sudut fizikal, mental, malah juga spritualnya.

Dari sudut mental, selain dari menjadi seseorang dan sesuatu yang boleh dipersalahkan, adakalanya ramai juga yang akan mengutuk diri sendiri, atas kegagalan yang menimpanya. Kutukan demi kutukan terhadap diri sendiri akhirnya bakal memakan dan membarahkan lebih banyak kekecewaan hingga membawa putus asa.

Menerima diri sebagai terus gagal dan akan terus terbuang. Diri akan terus menjauh dari masyarakat kerana terasa kerdil dan malu atas kegagalannya.

Dari sudut fizikal, bagi sesetengah individu, selera menjadi menurun hingga membawa implikasi kesihatan tubuh. Mankala yang lain pula sebaliknya bertambah selera makan akibat kegagalan, juga membawa kesan negative kepada kesihatan fizikalnya.

Akhirnya tanpa kesihatan fizikal, mental dan minda turut merosot, akhirnya kedua-duanya rebah dan sukar untuk bangkit kembali.

Dari sudut spiritual, kegagalan boleh mendatangkan dosa, ia juga boleh menambah pahala dan iman seseorang. Saya pernah bertemu seseorang yang gagal dalam PhD, terhakis keyakinannya terhadap konsep qada' dan qadar Allah. Imannya tergoncang.

Tidak kurang ada yang menyalahkan Allah ta'ala sewaktu menghadapi sebuah kegagalan. Akhirnya, dia terus jatuh dari sudut spiritualnya, kejatuhan bersama mental dan fizikal. Sukar dirawati.

Namun begitu, ada juga kegagalan yang berjaya menjadi asbab seseorang mendekatkan diri kepada Allah ta'ala. Kembali kepada jalan lurus setelah bengkok. Lalu dia kembali bangkit dengan azam, plan dan laluan yang baru, lalu dia berjaya.

KEGAGALAN DAN SAYA

Saya sendiri pernah gagal dalam banyak perkara, namun Alhamdulillah, ia tanda kita perlu membuat perubahaan yang agak besar bagi memperbetulkannya. Tanpa usaha tersebut, kegagalan akan terus bernanah dan membunuh. Biasanya sebuah perubahan itu amat perit dan berat, lagi kurang selesa. Walau sukar dan berat, ia sebuah kemestian. Hasilnya apabila tepat cara pengendalikan kegagalan dan perubahan yang diperlukan, ia akan membuahkan hasil yang lebih baik.

Tatkala itu baru kita sedari, rupanya kegagalan itu adalah sebuah titik kepada penyambungan titik yang lain dalam kehidupan kita. Ia seperti sebuah simpang yang menjauhkan kita dari kesesatan atau melorongkan kita kepada satu laluan yang lebih baik untuk masa hadapan.

Saya teringat betapa kecewanya saya apabila tidak berjaya menyambung pelajaran di peringkat bachelor di Timur Tengah. Sekarang saya sedar dan tahu betapa besar hikmah untuk saya belajar di dalam Universiti Malaya, segala pengalaman yang diperoleh itu amat banyak mencorak kehidupan saya selepas itu. Akhirnya selepas tiga tahun menamatkan pengajian di UM, saya berjaya ke Jordan, bukan untuk peringkat Bachelor, tetapi Masters.

Banyak perkara dan jenis kegagalan dan saya kini sedar, hikmah dan kebaikan darinya, namun ia agak personel untuk dikongsikan. Apapun, semua jenis kegagalan yang menimpa, memerlukan satu proses perit yang lain. Bukankah Allah ta'ala telah mengingatkan "Sessunguhnya dengan kesukaran itu adalah kesenangan"

Apa yang mesti dan pasti, kita mesti meyakini bahawa kegagalan itu adalah sebuah proses yang amat perlu ditangani secara positif. Ia ibarat sebuah konflik yang mendesak minda dan aqal kita untuk lebih agresif dan kreatif untuk mencari jalan keluar. Tanpa disedari rupanya tanpa kegagalan, kita mungkin akan berterusan di takuk lama dan kurang kreatif.

UCAPAN STEVE JOBS YANG ‘BRILLIANT'

Di ketika saya menulis ini, saya amat kagum dengan tips dan nasihat Steve Jobs, CEO syarikat ternama dunia, Apple dan PIXAR. Pengasas iPhone, iPod dan iPAd.

Beliau menceritakan bagaimana beliau gagal di university yang akhirnya membuahkan idea penciptaan perisian dan komputer Macintosh, sebuah revolusi dalam dunia komputer malah ia merupakan idea yang ditiru kemudiannya oleh Bill Gates, pengasas Microsoft, dengan sedikit perubahan.

Beliau menceritakan bagaimana pada umur 30 tahun, akibat kebuntuan syarikat yang diasaskannya iaitu Apple, lembaga pengarah syarikat telah menolaknya keluar dari syarikat tersebut. Hasil kegagalan itu, lahirlah revolusi kartun moden menggunakan animasi komputer. Lahirlah animasi Toy Story yang amat popular. Jika tidak kerana kegagalan pertama, revolusi animasi seperti Toy Story mungkin belum pasti bila akan wujud.

Selain itu, pelbagai nasihat lain turut diberikan oleh Steve Job dalam ucapannya, termasuklah memastikan kita sudah menjumpai kerja dan bidang yang kita cinta dan minat, tanpa minat dan kecintaan kepada tugasan kita, setiap kerja akan menjadi beban. Namun bagi Muslim, minat tersebut mestilah dipastikan TIDAK BERLANGGAR dengan Hukum Islam. Apabila haram, ia wajib diubah kepada yang halal.

Ucapan beliau semakin menarik apabila mendedahkan bagaimana perana ‘merasa akan mati' memotivasikan diri untuk membuat keputusan tepat dalam kehidupan. Jobs berkata

"Remembering that I'll be dead soon is the most important tool I've ever encountered to help me make the big choices in life. Because almost everything - all external expectations, all pride, all fear of embarrassment or failure - these things just fall away in the face of death, leaving only what is truly important. Remembering that you are going to die is the best way I know to avoid the trap of thinking you have something to lose"

Dalam Islam, kematian memang sudah lama dijadikan prinsip oleh Rasulullah saw untuk diterapkan kepada umatnya agar berusaha berfikri sesuatu yang lebih penting dan meninggalkan yang penting dan kurang penting. Bagi umat Islam, apa yang paling penting adalah apa yang akan kita bawa selepas mati. Justeru, fikirkan dan berubahlah. Janganlah menganggap kegagalan itu sesuatu yang terlalu besar, jadikan ia kunci untuk kejayaan seterusnya.

Benar, apa sahaja kegagalan boleh diatasi kesan buruknya, sehingga dilihat kerdil dan kecil serta boleh diatasi JIKA KITA MENYEDARI, kematian itu pasti dan sesuatu perlu dilakuakn segera untuk mempersiapkan diri kepadanya.

Dengarkan ucapan Steve Job, pengasas computer Apple, Animasi PIXAR, salah seorang billionaire di planet bumi (anggaran asetnya bernilai USD5.1 billion). Pada hemat saya, ucapan beliau ini amat cemerlang. Sayangnya beliau belum mendapat hidayah kepada Islam.

Akhirnya, kegagalan jangan dicari, tetapi apabila ia datang, Ia tanda bahawa satu perubahan drastik diperlukan dalam rutin harian, mengubah zon selesa yang lapuk kepada sebuah zon baru yang tidak lagi gagal.

Jadikan kegagalan sebagai ubat penawar yang maha pahit tetapi menyembuh luka yang dalam, terlihat dan tidak terlihat.

* artikel dipetik dari laman sesawang beliau ;
http://www.zaharuddin.net/content/view/909/72/ *

Selasa, 2 Februari 2010

Renungkanlah Hawa (buat diriku jua)

www.iluvislam.com
Hawa,
Sedarkah engkau sebelum datangnya sinar islam, kita dizalimi, hak kita dicerobohi, kita ditanam hidup-hidup, tiada penghormatan walau secebis oleh kaum adam, tiada nilaian dimata adam, kita hanya sebagai alat untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Tapi kini bila rahmat islam menyelubungi alam bila sinar islam berkembang, darjat kita diangkat ,maruah kita terpelihara, kita dihargai dan di pandang mulia, dan mendapat tempat di sisi Allah sehingga tiada sebaik-baik hiasan didunia ini melainkan wanita solehah.

Wahai Hawa,
Kenapa engkau tak menghargai nikmat iman dan islam itu? Kenapa mesti engkau kaku dalam mentaati ajaranNya, kenapa masih segan mengamalkan isi kandungannya dan kenapa masih was-was dalam mematuhi perintahNya? Wahai Hawa,Tangan yang mengoncang buaian bisa mengoncang dunia, sedarlah hawa kau bisa mengoncang dunia dengan melahirkan manusia yang hebat yakni yang soleh solehah, kau bisa mengegar dunia dengan menjadi isteri yang taat serta memberi dorongan dan sokongan pada suami yang sejati dalam menegakkan islam di mata dunia. Tapi hawa jangan sesekali kau cuba mengoncang keimanan lelaki dengan lembut tuturmu, dengan ayu wajahmu, dengan lengguk tubuhmu. Jangan kau menghentak-hentak kakimu untuk menyatakan kehadiranmu.

Jangan Hawa ,
jangan sesekali cuba menarik perhatian kaum adam yang bukan suamimu. Jangan sesekali mengoda lelaki yang bukan suamimu, kerna aku khuatir ia mengundang kemurkaan dan kebencian Allah. Tetapi memberi kegembiraan pada syaitan kerana wanita adalah jala syaitan, alat yang di eksploitasikan oleh syaitan dalam menyesatkan Adam.

Hawa,
Andai engkau masih remaja, jadilah anak yang solehah buat kedua ibubapamu, andai engkau sudah bersuami jadilah isteri yang meringankan beban suamimu, andai engkau seorang ibu didiklah anakmu sehingga ia tak gentar memperjuangkan ad-din Allah.

Hawa,
Andai engkau belum berkahwin, jangan kau risau akan jodohmu, ingatlah hawa janji tuhan kita , wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Jangan mengadaikan maruahmu hanya semata-mata kerana seorang lelaki, jangan memakai pakaian yang menampakkan susuk tubuhmu hanya untuk menarik perhatian dan memikat kaum lelaki, kerana kau bukan memancing hatinya tapi merangsang nafsunya. Jangan memulakan pertemuan dengan lelaki yang bukan muhrim kerana aku khuatir dari mata turun ke hati, dari senyuman membawa ke salam, dari salam cenderung kepada pertemuan dan dari pertemuan..takut lahirnya nafsu kejahatan yang menguasai diri.

Hawa,
Lelaki yang baik tidak melihat paras rupa, lelaki yang soleh tidak memilih wanita melalui keseksiannya, lelaki yang warak tidak menilai wanita melalui keayuaannya, kemanjaannya ,serta kemampuannya mengoncang iman mereka. Tetapi hawa, lelaki yang baik akan menilai wanita melalui akhlaknya, peribadinya, dan ad-dinnya. Lelaki yang baik tidak menginginkan sebuah pertemuan dengan wanita yang bukan muhrimnya kerana dia takut menberi kesempatan pada syaitan untuk mengodanya. Lelaki yang warak juga tak mahu bermain cinta sebabnya dia tahu apa matlamat dalam sebuah hubungan antara lelaki dan wanita yakni perkahwinan.

Oleh itu Hawa,
Jagalah pandanganmu ,jagalah pakaianmu, jagalah akhlakmu, kuatkan pendirianmu. Andai kata ditakdirkan tiada cinta dari Adam untukmu, cukuplah hanya cinta Allah menyinari dan memenuhi jiwamu, biarlah hanya cinta kedua ibubapamu yang memberi hangatan kebahagiaan buat dirimu, cukuplah sekadar cinta adik beradik serta keluarga yang akan membahagiakan dirimu.

Hawa,
Cintailah Allah dikala susah dan senang kerana kau akan memperolehi cinta dari insane yang juga menyintai Allah. Cintailah kedua ibubapamu kerana kau akan perolehi keredhaan Allah. Cintailah keluargamu kerana tiada cinta selain cinta keluarga. Hawa ,Ingatanku yang terakhir, biarlah tangan yang mengoncang buaian ini bisa mengoncang dunia dalam mencapai keredhaan Illahi. Jangan sesekali tangan ini juga yang mengoncang keimanan kaum Adam, kerana aku sukar menerimanya dan aku benci mendengarnya.